Trending
Festival Budaya Pasundan "Meungkeut Kadeudeuh" ( Mengikat Rasa Kasih Sayang ) ke-6, Dengan tema "Sunda Rahayu Sanggau Maju, "berlangsung meriah di Aronk Taman Belopa, Jalan Jenderal Sudirman,Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Senin ( 27 - 10 -2025 ). Pagi.
Acara ini merupakan agenda rutin Paguyuban Pasundan Sanggau yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
diawali dengan penyambutan tamu agung oleh Ki lengser dari Sanggar Paguyuban, Atraksi Sisingaan yonif 833+ anggota dan Kesenian SP4 Jangkang, Pencak Silat dari kesenian Kecamatan Meliau.
Atas nama ketua panitia penyelenggara Edy Rahmansana, SP., menjelaskannya ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi dari seluruh panitia dan pihak terkait. Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah untuk melestarikan Budaya Sunda dan mempererat silaturahmi antar masyarakat.
"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Kabupaten Sanggau, Paguyuban Pasundan Kabupaten Sanggau dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,terimakasih atas perhatian dan partisipasinya, Semoga acara ini dapat berjalan lancar dan sukses," ungkapnya.
Ketua Paguyuban S4 Kalbar Dr Dede Suratman, M.Si.,yang diwakili oleh Atep Kunaepi,S.H.M.M.,menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan acara ini.
" Kami sangat bangga karena Festival Meungkeut Kadeudeuh ke- 6 dapat terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Kami berharap kegiatan ini terus menjadi wadah untuk melestarikan Budaya Pasundan sekaligus memperat persatuan di Kabupaten Sanggau," tuturnya.
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Kabupaten Sanggau H. Abdurahman BA., atas nama Paguyuban Pasundan Kabupaten Sanggau, saya mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Bapak/Ibu yang telah berkenan hadir dalam acara ini, Pagelaran Budaya " Mengkeut Kadeudeuh Baraya Sunda ke- 6", Bertemakan " Sunda Rahayu, Sanggau Maju", merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan Budaya Sunda di Kabupaten Sanggau dan memperat silaturahmi antar masyarakat.
"Saya berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan kita terhadap Budaya Sunda, serta memperat hubungan antara masyarakat Sunda dan masyarakat lainnya di Kabupaten Sanggau, " ungkapnya.
Sambutan dari tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRRI Kabupaten Sanggau Paulus Hadi, S.IP., M. Si., mengharapkan bahwa ketika kita sudah menjadi orang Sanggau yang hebat itulah mimpi kedepannya dan Meungkeut Kadeudeuh mengukir sejarah.
"Hari ini Meungkeut Kadeudeuh ke- 6 harapan saya kalian ( masyarakat Pasundan ) kompak selalu. Karena kalian juga merupakan salah satu pasak Sanggau dan menurut saya bahwa kekuatan bangsa ini berawal dari perbedaan kitalah, sehingga kita bisa menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bupati Sanggau Yohanes Ontot dalam kesempatan tersebut mengatakan kegiatan Meungkeut Kadeudeuh Baraya Sunda ini semakin jauh perkembangan acaranya dan juga sudah cukup meriah.
"Tidak mudah dalam membentuk sebuah kebersamaan dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah, namun Suku Sunda Sanggau mampu membuat semua bersatu. Dan ini yang ke-enam kalinya kita laksanakan, " Ujarnya.
Yohanes Ontot Menyampaikan Pemerintah Kabupaten Sanggau sangat mensupport berbagai suku atau etnis Bangsa Indonesia yang ada di Sanggau terutama dengan kegiatan budaya dari masing-masing etnis dan budaya untuk dikembangkan di Sanggau.
Setelah beberapa rangkaian kegiatan acara Meungkeut Kadeudeuh Baraya Sunda ke-6, mengadakan pemberian Piagam Apresiasi Kecamatan dan Kabupaten.
Festival ini dimeriahkan oleh berbagai hiburan khas Sunda seperti tarian tradisional, seni musik karawitan, dan pertunjukan lainnya,Pada malam hari, festival dilanjutkan dengan hiburan rakyat yang terbuka untuk masyarakat umum.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Forkopimda,Raja Sanggau, Ketua Paguyuban Pasundan S4 Kalbar, sejumlah Kepala OPD, Ketua Paguyuban Pasundan S4 se Kalbar, Kepala Bank DSM Kabupaten Sanggau, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Festival Budaya Pasundan menjadi bukti nyata bagaimana kebersamaan dapat dirajut melalui keberagaman budaya. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai lokal ditengah arus modernisasi. ( Euis ).